Anggaplah Anda telah lulus sebagai ’’breakeven trader’’ dan Anda telah bisa menghasilkan profit yang konsisten. Sekarang Anda sedang berusaha untuk meningkatkan profit Anda karena Anda tahu sebenarnya bisa berbuat lebih dari yang kini telah Anda lakukan. Namun dalam kenyataannya ada tiga hal yang bisa membatasi profit Anda, yaitu:
1. Position size yang tidak sesuai
Position sizing adalah elemen kunci management resiko yang bisa membedakan antara memperoleh profit besar dan hanya mendapatkan profit yang kecil. Dalam hal ini selain pengaturan risk/reward, Anda juga harus mengetahui kapan mesti trading dengan ukuran lot yang besar dan kapan harus trading dengan ukuran lot kecil, atau Anda harus bisa mengatur position size.
Jika pasar bergerak sesuai dengan arah prediksi Anda dan sistem trading Anda mengisyaratkan sinyal dengan probabilitas yang tinggi dengan potensi reward yang besar, maka adalah saat yang tepat untuk meningkatkan resiko Anda. Dalam permainan blackjack, hal ini seperti Anda bertaruh dengan nilai besar saat kartu berpihak pada Anda. Sebaliknya jika Anda melihat ketidak-pastian seperti jika Anda trading pada saat rilis berita fundamental, dan juga potensi reward yang tidak pasti, Anda bisa mengurangi resiko dengan memperkecil ukuran lot trading.
2. Ketidak-mampuan beradaptasi dengan kondisi pasar
Untuk memaksimalkan perolehan Anda dari perubahan harga pasar, Anda harus fleksibel dan mengetahui bagaimana mengatur posisi Anda pada saat terjadi perubahan pergerakan harga. Anda tidak bisa mengharapkan pergerakan yang besar ketika volatilitas sedang rendah dan kondisi pasar sedang sideways (ranging). Hal ini tidak akan berjalan baik.
Anda harus mempunyai alasan yang kuat pada apa yang Anda harapkan dan selalu merencanakan trading Anda dengan kondisi pasar yang ada. Dalam hal ini Anda harus bisa beradaptasi dengan kondisi pasar dan tidak melawan kondisi tersebut.
3. Rasa takut
Masuk posisi buy pada saat harga telah naik atau masuk sell saat harga telah turun akan membuat trading Anda sesuai dengan momentum yang tengah terjadi, tetapi ada kekurangannya. Yang pasti Anda tidak memperoleh harga buy atau sell yang bagus, apalagi jika pergerakan naik atau turunnya harganya cukup kuat. Biasanya Anda akan masuk pada level harga yang rawan berbalik arah (pull back).
Dalam kondisi yang demikian Anda akan cenderung takut dan ragu, sehingga posisi Anda bisa tidak optimal, atau Anda masuk setelah pasar bergerak cukup jauh. Cara trading yang demikian sering disebut dengan memburu pasar (chasing the market).
Ketiga hal diatas perlu diperhatikan trader. Sekalipun mungkin Anda telah bisa menghasilkan profit secara rutin bukan berarti Anda harus berhenti melakukan perbaikan-perbaikan.
1. Position size yang tidak sesuai
Position sizing adalah elemen kunci management resiko yang bisa membedakan antara memperoleh profit besar dan hanya mendapatkan profit yang kecil. Dalam hal ini selain pengaturan risk/reward, Anda juga harus mengetahui kapan mesti trading dengan ukuran lot yang besar dan kapan harus trading dengan ukuran lot kecil, atau Anda harus bisa mengatur position size.
Jika pasar bergerak sesuai dengan arah prediksi Anda dan sistem trading Anda mengisyaratkan sinyal dengan probabilitas yang tinggi dengan potensi reward yang besar, maka adalah saat yang tepat untuk meningkatkan resiko Anda. Dalam permainan blackjack, hal ini seperti Anda bertaruh dengan nilai besar saat kartu berpihak pada Anda. Sebaliknya jika Anda melihat ketidak-pastian seperti jika Anda trading pada saat rilis berita fundamental, dan juga potensi reward yang tidak pasti, Anda bisa mengurangi resiko dengan memperkecil ukuran lot trading.
2. Ketidak-mampuan beradaptasi dengan kondisi pasar
Untuk memaksimalkan perolehan Anda dari perubahan harga pasar, Anda harus fleksibel dan mengetahui bagaimana mengatur posisi Anda pada saat terjadi perubahan pergerakan harga. Anda tidak bisa mengharapkan pergerakan yang besar ketika volatilitas sedang rendah dan kondisi pasar sedang sideways (ranging). Hal ini tidak akan berjalan baik.
Anda harus mempunyai alasan yang kuat pada apa yang Anda harapkan dan selalu merencanakan trading Anda dengan kondisi pasar yang ada. Dalam hal ini Anda harus bisa beradaptasi dengan kondisi pasar dan tidak melawan kondisi tersebut.
3. Rasa takut
Masuk posisi buy pada saat harga telah naik atau masuk sell saat harga telah turun akan membuat trading Anda sesuai dengan momentum yang tengah terjadi, tetapi ada kekurangannya. Yang pasti Anda tidak memperoleh harga buy atau sell yang bagus, apalagi jika pergerakan naik atau turunnya harganya cukup kuat. Biasanya Anda akan masuk pada level harga yang rawan berbalik arah (pull back).
Dalam kondisi yang demikian Anda akan cenderung takut dan ragu, sehingga posisi Anda bisa tidak optimal, atau Anda masuk setelah pasar bergerak cukup jauh. Cara trading yang demikian sering disebut dengan memburu pasar (chasing the market).
Ketiga hal diatas perlu diperhatikan trader. Sekalipun mungkin Anda telah bisa menghasilkan profit secara rutin bukan berarti Anda harus berhenti melakukan perbaikan-perbaikan.