Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan price action trading?
Jika diartikan secara harafiah, price action berarti pergerakan harga. Price action trading bisa diartikan trading dengan lebih mengandalkan pada pengamatan pergerakan harga itu sendiri. Dengan demikian keputusan untuk entry ataupun exit lebih didasarkan pada perubahan pola, bentuk atau setup formasi bar candlestick.
Trading dengan cara ini tidak menggunakan indikator teknikal yang dianggap lagging atau selalu ketinggalan terhadap perubahan harga pasar. Alat bantu teknikal hanya terbatas pada indikator moving average, garis-garis horisontal dan garis-garis level Fibonacci retracement untuk membantu menentukan arah trend dan level-level support maupun resistance.
Price action trader percaya bahwa perubahan sentimen pelaku pasar dalam periode waktu tertentu telah tercermin dalam pola, bentuk atau setup formasi candlestick. Price action tidak bisa digolongkan seratus persen dalam analisa teknikal karena sangat sedikit sekali menggunakan indikator teknikal.
Selain itu berita-berita pasar atau analisa fundamental yang bisa menggerakkan harga juga tidak begitu diperhatikan karena dianggap telah direfleksikan oleh pergerakan harga itu sendiri. Kebanyakan price action trader menggunakan analisa fundamental hanya untuk mengetahui perubahan sentimen pelaku pasar.
Antara chart price action trader dengan chart technician trader
Selain indikator teknikal dianggap lagging, price action trader menganggap chart dengan banyak indikator akan cenderung sulit untuk dianalisa, membingungkan dan tidak jarang terjadi konflik interpretasi antar indikator. Sebagai contoh berikut chart EUR/USD daily yang bersih (tanpa indikator) dan yang menggunakan beberapa indikator penting yang sering diterapkan bersamaan seperti Bollinger bands, MACD, stochastic dan ADX:
Menurut price action trader, sinyal trading dengan probabilitas tinggi lebih mudah ditemukan dalam trading chart yang ‘bersih’ atau tanpa indikator. Dengan hanya berfokus pada setup price action pada trading chart, biasanya antar price action trader jarang terjadi perbedaan interpretasi, karena pola atau setupnya cenderung jelas dan sesuai dengan sentimen pasar. Hal ini berbeda dengan para techniciantrader yang sering kali berbeda interpretasi karena menggunakan indikator yang berlainan.
Price action trader berpendapat bahwa semua indikator teknikal dibuat berdasarkan pergerakan harga atau price action, sehingga dengan menggunakan banyak indikator teknikal akan menambah banyak variabel yang mesti dianalisa.
Contoh setup price action pada trading chart
Seperti apa sebenarnya pola, bentuk atau setup price action itu? Setupnya ada beberapa, yang populer adalah pin bar dan inside bar. Berikut contoh beberapa setup price action yang terbentuk pada chart AUD/USD daily:
Meski begitu tidak semua setup memberikan sinyal trading yang tepat, seperti pin bar yang salah, atau gagal (failed pin bar) seperti pada contoh diatas.
Bersambung ke bagian (2)
Jika diartikan secara harafiah, price action berarti pergerakan harga. Price action trading bisa diartikan trading dengan lebih mengandalkan pada pengamatan pergerakan harga itu sendiri. Dengan demikian keputusan untuk entry ataupun exit lebih didasarkan pada perubahan pola, bentuk atau setup formasi bar candlestick.
Trading dengan cara ini tidak menggunakan indikator teknikal yang dianggap lagging atau selalu ketinggalan terhadap perubahan harga pasar. Alat bantu teknikal hanya terbatas pada indikator moving average, garis-garis horisontal dan garis-garis level Fibonacci retracement untuk membantu menentukan arah trend dan level-level support maupun resistance.
Price action trader percaya bahwa perubahan sentimen pelaku pasar dalam periode waktu tertentu telah tercermin dalam pola, bentuk atau setup formasi candlestick. Price action tidak bisa digolongkan seratus persen dalam analisa teknikal karena sangat sedikit sekali menggunakan indikator teknikal.
Selain itu berita-berita pasar atau analisa fundamental yang bisa menggerakkan harga juga tidak begitu diperhatikan karena dianggap telah direfleksikan oleh pergerakan harga itu sendiri. Kebanyakan price action trader menggunakan analisa fundamental hanya untuk mengetahui perubahan sentimen pelaku pasar.
Antara chart price action trader dengan chart technician trader
Selain indikator teknikal dianggap lagging, price action trader menganggap chart dengan banyak indikator akan cenderung sulit untuk dianalisa, membingungkan dan tidak jarang terjadi konflik interpretasi antar indikator. Sebagai contoh berikut chart EUR/USD daily yang bersih (tanpa indikator) dan yang menggunakan beberapa indikator penting yang sering diterapkan bersamaan seperti Bollinger bands, MACD, stochastic dan ADX:
Menurut price action trader, sinyal trading dengan probabilitas tinggi lebih mudah ditemukan dalam trading chart yang ‘bersih’ atau tanpa indikator. Dengan hanya berfokus pada setup price action pada trading chart, biasanya antar price action trader jarang terjadi perbedaan interpretasi, karena pola atau setupnya cenderung jelas dan sesuai dengan sentimen pasar. Hal ini berbeda dengan para techniciantrader yang sering kali berbeda interpretasi karena menggunakan indikator yang berlainan.
Price action trader berpendapat bahwa semua indikator teknikal dibuat berdasarkan pergerakan harga atau price action, sehingga dengan menggunakan banyak indikator teknikal akan menambah banyak variabel yang mesti dianalisa.
Contoh setup price action pada trading chart
Seperti apa sebenarnya pola, bentuk atau setup price action itu? Setupnya ada beberapa, yang populer adalah pin bar dan inside bar. Berikut contoh beberapa setup price action yang terbentuk pada chart AUD/USD daily:
Meski begitu tidak semua setup memberikan sinyal trading yang tepat, seperti pin bar yang salah, atau gagal (failed pin bar) seperti pada contoh diatas.
Bersambung ke bagian (2)