Penggunaan time frame dalam trading forex sangat relatif, bergantung pada metode dan strategi trader masing-masing. Seorang scalper yang biasanya menggunakan time frame 1 menit dan 5 menit, tentu merasa aneh ketika mencoba trading ala swing trader yang terbiasa menggunakan time frame 4 jam dan daily. Bagi scalper sejati tentu sulit untuk mengubah cara trading yang telah menjadi kebiasaannya, demikian juga trader jangka panjang yang sudah terbiasa trading dengan time frame daily dan weekly, akan sulit jika mesti menggunakan time frame 5 menit atau 15 menit. Tetapi time frame trading apapun yang digunakan, yang paling penting adalah hasil akhirnya yaitu memperoleh profit yang konsisten dalam periode tertentu. Artikel ini mencontohkan pemilihan time frame trading yang dianggap cocok ditinjau dari perspektif strategi trading dengan price action.
Time frame trader harian (day trader)
Trader forex harian biasanya menggunakan time frame 5 menit hingga 1 jam. Setelah membuka satu atau beberapa posisi trading, mereka berusaha untuk menutup semua posisinya pada hari yang sama. Trader harian boleh jadi yang paling banyak jumlahnya. Orientasi pada perolehan hasil trading harian merupakan daya tarik terutama bagi trader forex pemula. Time frame trader harian tersebut memang menarik dan banyak memberikan sinyal trading, disamping para broker forex yang memperoleh keuntungan dari spread cenderung untuk mendorong trader harian melakukan transaksi sesering mungkin.
Jika Anda trading dengan metode price action, sinyal-sinyal yang dihasilkan dari time frame rendah tersebut sering mengandung noise atau kesalahan. Trader price action biasanya trading pada time frame daily, weekly atau minimal 4 jam. Pada contoh USD/JPY 15 menit berikut sinyal-sinyal dari pin barmemang menunjukkan arah yang benar, tetapi besarnya pip dari kemungkinan profit yang diperoleh sangat tidak memadai. Kemungkinann untuk loss lebih besar sekalipun dengan risk/reward ratio yang kecil.
Bandingkan tampilan USD/JPY tersebut pada time frame daily (gambar bawah). Disini Anda bisa entry pada sinyal pin bar atau inside bar, Juga sinyal pin bar pada time frame 4 jam masih valid dan tampak juga pada time frame daily.
Khusus untuk scalper, mereka tidak mempedulikan kualitas sinyal trading, tetapi lebih pada kuantitas posisi entry. Dengan beberapa indikator teknikal, mereka entry dengan ukuran lot besar serta level stop loss dan target profit yang sempit. Noise menjadi tidak penting, asalkan volatilitas tinggi. Untuk itu cara trading dengan teknik scalping memang harus menggunakan time frame sekecil mungkin agar diperoleh volatilitas maksimal. Bagi non-scalper yang tidak tahu pasti teknik scalping, time frame rendah bisa menjadi tidak efektif dan boros margin. Seperti pada chart 5 menit berikut, dengan kondisi sideways dan range yang sempit, sangat sulit untuk entry dengan sinyal trading yang valid.
Memilih time frame trading yang tepat harus disesuaikan dengan strategi trading yang digunakan. Jika Anda menggunakan strategi trading price action, sinyal yang valid biasanya tampak pada time frame yang lebih tinggi (4 jam, daily, weekly). Sinyal pada time frame tinggi mencerminkan sentimen pasar yang cukup jelas, sementara pada time frame rendah sentimen cenderung berubah-ubah.
Namun demikian jika Anda telah terbiasa dan cukup puas dengan time frame trading tertentu yang bisa menghasilkan profit konsisten, tidak seharusnya Anda berganti time frame. Untuk berganti acuan time frame dibutuhkan waktu untuk penyesuaian.
Time frame trader harian (day trader)
Trader forex harian biasanya menggunakan time frame 5 menit hingga 1 jam. Setelah membuka satu atau beberapa posisi trading, mereka berusaha untuk menutup semua posisinya pada hari yang sama. Trader harian boleh jadi yang paling banyak jumlahnya. Orientasi pada perolehan hasil trading harian merupakan daya tarik terutama bagi trader forex pemula. Time frame trader harian tersebut memang menarik dan banyak memberikan sinyal trading, disamping para broker forex yang memperoleh keuntungan dari spread cenderung untuk mendorong trader harian melakukan transaksi sesering mungkin.
Jika Anda trading dengan metode price action, sinyal-sinyal yang dihasilkan dari time frame rendah tersebut sering mengandung noise atau kesalahan. Trader price action biasanya trading pada time frame daily, weekly atau minimal 4 jam. Pada contoh USD/JPY 15 menit berikut sinyal-sinyal dari pin barmemang menunjukkan arah yang benar, tetapi besarnya pip dari kemungkinan profit yang diperoleh sangat tidak memadai. Kemungkinann untuk loss lebih besar sekalipun dengan risk/reward ratio yang kecil.
Bandingkan tampilan USD/JPY tersebut pada time frame daily (gambar bawah). Disini Anda bisa entry pada sinyal pin bar atau inside bar, Juga sinyal pin bar pada time frame 4 jam masih valid dan tampak juga pada time frame daily.
Khusus untuk scalper, mereka tidak mempedulikan kualitas sinyal trading, tetapi lebih pada kuantitas posisi entry. Dengan beberapa indikator teknikal, mereka entry dengan ukuran lot besar serta level stop loss dan target profit yang sempit. Noise menjadi tidak penting, asalkan volatilitas tinggi. Untuk itu cara trading dengan teknik scalping memang harus menggunakan time frame sekecil mungkin agar diperoleh volatilitas maksimal. Bagi non-scalper yang tidak tahu pasti teknik scalping, time frame rendah bisa menjadi tidak efektif dan boros margin. Seperti pada chart 5 menit berikut, dengan kondisi sideways dan range yang sempit, sangat sulit untuk entry dengan sinyal trading yang valid.
Memilih time frame trading yang tepat harus disesuaikan dengan strategi trading yang digunakan. Jika Anda menggunakan strategi trading price action, sinyal yang valid biasanya tampak pada time frame yang lebih tinggi (4 jam, daily, weekly). Sinyal pada time frame tinggi mencerminkan sentimen pasar yang cukup jelas, sementara pada time frame rendah sentimen cenderung berubah-ubah.
Namun demikian jika Anda telah terbiasa dan cukup puas dengan time frame trading tertentu yang bisa menghasilkan profit konsisten, tidak seharusnya Anda berganti time frame. Untuk berganti acuan time frame dibutuhkan waktu untuk penyesuaian.