Artikel ini mengulas tentang beberapa cara mengkonfirmasikan setup price action yang terbentuk agar diperoleh sinyal trading yang valid. Konfirmator yang lazim digunakan adalah level-level support dan resistance, baik yang berupa garis horisontal maupun yang berupa moving averages. Bentukan formasi price action bisa langsung diamati pada chart trading, demikian juga level-level konfirmator yang dimaksud. Dengan kombinasi price action dan level support atau resistance maka akan diperoleh sinyal trading dengan probabilitas yang cukup tinggi.
Semakin kuat level support atau resistance maka semakin valid sinyal trading yang dihasilkan. Price action yang terbentuk pada sekitar level tersebut menunjukkan sentimen pasar yang sedang terjadi. Untuk menghindari noise atau kesalahan yang mungkin bisa terjadi kita bisa menggunakan time frame tinggi (4-hour atau daily), sedang untuk menentukan momentum entry yang tepat bisa digunakan indikator teknikal seperti indikator oscillator untuk mengetahui level overbought atau oversold (RSI, stochastic,MACD), danindikator ADX untuk mengetahui kekuatan trend yang sedang terjadi.
Konfirmasi price action pada kondisi pasar trending
Berikut contoh setup price action yang terjadi pada level-level support dan resistance untuk kondisi pasar downtrend (trend utama) dengan koreksi (retracement).
Perhatikan formasi bar yang terbentuk pada level-level support dan resistance (garis merah horisontal) yang bisa kita gunakan untuk nenetapkan level entry setelah formasi bar terbentuk, dan juga level exit target. Beberapa pin bar yang terbentuk mengalami rejection (penolakan) oleh level resistance atau support, dan pin bar ekor panjang terbentuk dekat dengan level support yang baru terjadi.
Konfirmasi price action pada kondisi pasar sideways (ranging)
Pada kondisi pasar yang sideways (ranging), konfirmator yang paling baik adalah pada level support dan resistance. Kondisi pasar semacam ini bisa dilihat melalui indikator oscillator dan ADX dimana trend yang terjadi tidak cukup kuat.
Tampak bahwa formasi bar yang terbentuk pada level support dan resistance (inside bar dan pin bar) cukup valid sebagai sinyal entry. Hanya saja untuk pasar yang sedang konsolidasi seperti ini kita harus hati-hati dalam menentukan exit target mesti mengantisipasi jika arah pergerakan harga tiba-tiba berbalik dan berubah menjadi trending. Disinilah pentingnya risk/reward ratio dalam rencana trading. Ketika level support telah tertembus dengan terbentuknya pin bar ekor panjang, maka dua hari berikutnya harga turun tajam dan kondisi pasar menjadi downtrend. Pada saat pin bar ini terbentuk dan support level ditembus, sebenarnya kondisi ranging diatas sudah selesai dan berganti menjadi downtrend.
Konfirmasi price action dengan moving averages sebagai support dan resistance dinamis
Indikator exponential moving average (ema) terutama ema8-daily dan ema21-daily sering digunakan sebagai konfirmasi price action yang terjadi, terutama dalam kondisi pasar trending. Ema membentuk level-level support atau resistance dinamis.
Pada contoh diatas setup price action yang terjadi dekat ema8-daily dan ema21-daily yaitu pin bar dan fakey bar bisa digunakan sebagai sinyal untuk entry.
Semakin kuat level support atau resistance maka semakin valid sinyal trading yang dihasilkan. Price action yang terbentuk pada sekitar level tersebut menunjukkan sentimen pasar yang sedang terjadi. Untuk menghindari noise atau kesalahan yang mungkin bisa terjadi kita bisa menggunakan time frame tinggi (4-hour atau daily), sedang untuk menentukan momentum entry yang tepat bisa digunakan indikator teknikal seperti indikator oscillator untuk mengetahui level overbought atau oversold (RSI, stochastic,MACD), danindikator ADX untuk mengetahui kekuatan trend yang sedang terjadi.
Konfirmasi price action pada kondisi pasar trending
Berikut contoh setup price action yang terjadi pada level-level support dan resistance untuk kondisi pasar downtrend (trend utama) dengan koreksi (retracement).
Perhatikan formasi bar yang terbentuk pada level-level support dan resistance (garis merah horisontal) yang bisa kita gunakan untuk nenetapkan level entry setelah formasi bar terbentuk, dan juga level exit target. Beberapa pin bar yang terbentuk mengalami rejection (penolakan) oleh level resistance atau support, dan pin bar ekor panjang terbentuk dekat dengan level support yang baru terjadi.
Konfirmasi price action pada kondisi pasar sideways (ranging)
Pada kondisi pasar yang sideways (ranging), konfirmator yang paling baik adalah pada level support dan resistance. Kondisi pasar semacam ini bisa dilihat melalui indikator oscillator dan ADX dimana trend yang terjadi tidak cukup kuat.
Tampak bahwa formasi bar yang terbentuk pada level support dan resistance (inside bar dan pin bar) cukup valid sebagai sinyal entry. Hanya saja untuk pasar yang sedang konsolidasi seperti ini kita harus hati-hati dalam menentukan exit target mesti mengantisipasi jika arah pergerakan harga tiba-tiba berbalik dan berubah menjadi trending. Disinilah pentingnya risk/reward ratio dalam rencana trading. Ketika level support telah tertembus dengan terbentuknya pin bar ekor panjang, maka dua hari berikutnya harga turun tajam dan kondisi pasar menjadi downtrend. Pada saat pin bar ini terbentuk dan support level ditembus, sebenarnya kondisi ranging diatas sudah selesai dan berganti menjadi downtrend.
Konfirmasi price action dengan moving averages sebagai support dan resistance dinamis
Indikator exponential moving average (ema) terutama ema8-daily dan ema21-daily sering digunakan sebagai konfirmasi price action yang terjadi, terutama dalam kondisi pasar trending. Ema membentuk level-level support atau resistance dinamis.
Pada contoh diatas setup price action yang terjadi dekat ema8-daily dan ema21-daily yaitu pin bar dan fakey bar bisa digunakan sebagai sinyal untuk entry.