Berdasarkan pengalaman para trader, market dapat diamati dalam jangka pendek dengan memperhatikan chart Daily (harian). Pada chart ini, pergerakan tren harga akan lebih mudah diketahui daripada jika menggunakan cara lainnya.
Kali ini, Anda akan mempelajari indikator Camarilla Pivot Point. Camarilla merupakan bentuk variasi yang sedikit berbeda dengan pivot point. Dimana tool ini lebih fokus pada pergerakan harga yang lumayan cepat dan dapat menemukan daerah resisten dan support yang lebih dekat daripada jika menggunakan pivot point pada umumnya.
Indikator serbaguna ini mampu memberikan informasi tentang batas resiko pergerakan market kepada trader. Selain itu, indikator ini tidak hanya mampu mengurangi resiko kerugian yang besar, tetapi juga dapat mengelola masuknya sinyal palsu (false signal). Dan artikel ini juga akan membahas pengelolaan modal dengan menerapkan camarilla sebagai pendukung analisa.
Manajemen Risiko Indikator Camarilla
Seperti yang kita lihat pada artikel di atas, perhitungan matematika dapat dilakukan secara sederhana untuk membantu trader menggunakan data harga dari periode sebelumnya serta membantu menemukan daerah support dan resisten terdekat.
Periode yang cocok digunakan oleh indikator adalah pada time frame m1, m5, m15, m30, h1, h4, dan D1. Dengan memanfaatkan time frame tersebut, trader biasanya fokus pada transaksi jangka pendek dengan melihat di chart h1.
Ketika harga mulai mendekati daerah support atau resisten, banyak trader yang memprediksi kemungkinan terjadinya pembalikan arah dalam waktu dekat. Dengan demikian, para trader biasanya memperoleh keuntungan saat harga mulai mendekati daerah SR ini. Jika hal itu memang terjadi, maka dapat dipastikan trader sudah mendapatkan peluang untuk bisa memenangkan pasar. Pembalikan tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini seperti yang terjadi pada pair AUDUSD.
Ada banyak trader yang memikirkan bagaimana seandainya jika harga melewati daerah SR keempat. Apakah harga akan terus bergerak ke arah yang sama? Jawabannya, kemungkinan besar harga akan terus bergerak ke arah uptrend atau downtrend sesuai dengan penembusan harga yang melewati daerah support dan resisten.
Potensi tersebut menggambarkan bahwa harga akan semakin terangkat naik atau turun dengan tajam setelah melewati SR terakhir. Terjadinya penerusan tren disebabkan adanya titik breakout yang baru. Dan jika hal itu terjadi, maka trader akan memiliki resiko yang besar seandainya melakukan transaksi yang berlawananan dengan trend saat itu.
Jika harga benar-benar berlawanan seperti itu, maka langkah yang baik adalah keluar dari trading. Jika Anda tidak segera keluar, dikhawatirkan harga akan terus melanjutkan trendnya sedangkan transaksi Anda akan mengalami floating yang semakin lama semakin besar.
Kali ini, Anda akan mempelajari indikator Camarilla Pivot Point. Camarilla merupakan bentuk variasi yang sedikit berbeda dengan pivot point. Dimana tool ini lebih fokus pada pergerakan harga yang lumayan cepat dan dapat menemukan daerah resisten dan support yang lebih dekat daripada jika menggunakan pivot point pada umumnya.
Indikator serbaguna ini mampu memberikan informasi tentang batas resiko pergerakan market kepada trader. Selain itu, indikator ini tidak hanya mampu mengurangi resiko kerugian yang besar, tetapi juga dapat mengelola masuknya sinyal palsu (false signal). Dan artikel ini juga akan membahas pengelolaan modal dengan menerapkan camarilla sebagai pendukung analisa.
Manajemen Risiko Indikator Camarilla
Seperti yang kita lihat pada artikel di atas, perhitungan matematika dapat dilakukan secara sederhana untuk membantu trader menggunakan data harga dari periode sebelumnya serta membantu menemukan daerah support dan resisten terdekat.
Periode yang cocok digunakan oleh indikator adalah pada time frame m1, m5, m15, m30, h1, h4, dan D1. Dengan memanfaatkan time frame tersebut, trader biasanya fokus pada transaksi jangka pendek dengan melihat di chart h1.
Ketika harga mulai mendekati daerah support atau resisten, banyak trader yang memprediksi kemungkinan terjadinya pembalikan arah dalam waktu dekat. Dengan demikian, para trader biasanya memperoleh keuntungan saat harga mulai mendekati daerah SR ini. Jika hal itu memang terjadi, maka dapat dipastikan trader sudah mendapatkan peluang untuk bisa memenangkan pasar. Pembalikan tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini seperti yang terjadi pada pair AUDUSD.
Ada banyak trader yang memikirkan bagaimana seandainya jika harga melewati daerah SR keempat. Apakah harga akan terus bergerak ke arah yang sama? Jawabannya, kemungkinan besar harga akan terus bergerak ke arah uptrend atau downtrend sesuai dengan penembusan harga yang melewati daerah support dan resisten.
Potensi tersebut menggambarkan bahwa harga akan semakin terangkat naik atau turun dengan tajam setelah melewati SR terakhir. Terjadinya penerusan tren disebabkan adanya titik breakout yang baru. Dan jika hal itu terjadi, maka trader akan memiliki resiko yang besar seandainya melakukan transaksi yang berlawananan dengan trend saat itu.
Jika harga benar-benar berlawanan seperti itu, maka langkah yang baik adalah keluar dari trading. Jika Anda tidak segera keluar, dikhawatirkan harga akan terus melanjutkan trendnya sedangkan transaksi Anda akan mengalami floating yang semakin lama semakin besar.