21 FEB 2014
USD/JPY mengalami kenaikan selama sesi perdagangan di sesi Asia pagi pada hari Jumat (21/2) pasca rilisnya notulensi rapat kebijakan moneter BOJ yang menyoroti kekhawatiran atas kesehatan perekonomian negara berkembang.
Dalam notulensi tersebut dicatat bahwa sehubungan dengan ekonomi negara berkembang dan ekspor komoditas, beberapa anggota mengatakan bahwa perkembangan perekonomian saat ini sedang menghadapi masalah struktural seperti masalah defisit neraca berjalan, berlanjut menjadi masalah pasar finansial global yang mau tak mau harus menjadi perhatin bersama.
Yen juga terpukul oleh catatan defisit perdagangan yang mengalami pembengkakan ingga JPY2.79 Triliun pada bulan Januari dan menggoyahkan kebijakan moneter yang telah dicanangkan oleh Bank Sentral Jepang. Dengan demikian USD/JPY mengalami kenaikan hingga 0.23% ke angka 102.50.
Di sisi lain, pada hari Kamis kemarin, Dolar AS diperdagangkan makin menguat terhadap hampir semua mata uang mayor setelah para investor menyalahkan buruk cuaca sehingga mengakibatkan lemahnya pandangan bulanan pabrik-pabrik Philadephia dan mengakibatan performa Dolar mandek dengan taruhan tak akan adanya perubahan kebijakan moneter. The Fed untuk wilaya Philadelphia merilis indeks manufaktur terempas jauh ke -6.3 pada bulan Februari dari perolehan 9.4 pada bulan Januari.
Dalam notulensi tersebut dicatat bahwa sehubungan dengan ekonomi negara berkembang dan ekspor komoditas, beberapa anggota mengatakan bahwa perkembangan perekonomian saat ini sedang menghadapi masalah struktural seperti masalah defisit neraca berjalan, berlanjut menjadi masalah pasar finansial global yang mau tak mau harus menjadi perhatin bersama.
Yen juga terpukul oleh catatan defisit perdagangan yang mengalami pembengkakan ingga JPY2.79 Triliun pada bulan Januari dan menggoyahkan kebijakan moneter yang telah dicanangkan oleh Bank Sentral Jepang. Dengan demikian USD/JPY mengalami kenaikan hingga 0.23% ke angka 102.50.
Di sisi lain, pada hari Kamis kemarin, Dolar AS diperdagangkan makin menguat terhadap hampir semua mata uang mayor setelah para investor menyalahkan buruk cuaca sehingga mengakibatkan lemahnya pandangan bulanan pabrik-pabrik Philadephia dan mengakibatan performa Dolar mandek dengan taruhan tak akan adanya perubahan kebijakan moneter. The Fed untuk wilaya Philadelphia merilis indeks manufaktur terempas jauh ke -6.3 pada bulan Februari dari perolehan 9.4 pada bulan Januari.