Bisnis trading forex di Wall Street sedang mengalami kemelut sehubungan dengan pengunduran diri beberapa eksekutif senior serta dipecatnya sebagian anggota lain terkait meluasnya penyelidikan tentang kemungkinan manipulasi mata uang.
Benjamin Lawsky, pengawas di Departemen Jasa Keuangan di New York telah meminta kepada lebih dari dua belas perusahaan termasuk Deutsche Bank AG (DB), Goldman Sachs Group Inc. (GS) dan Citigroup Inc. (C), untuk menyerahkan dokumen-dokumen operasional perdagangan mata uang mereka. Lawsky juga menyatakan bahwa DB, sebagai trader forex nomor satu, telah memecat empat dealernya setelah melakukan penyelidikan secara internal. Sedangkan Goldman Sachs harus kehilangan dua partnernya, dan Citigroup mengungkapkan bahwa kepala bagian forex mereka akan berhenti bekerja pada bulan Maret mendatang.
businessman_fired
Investigasi yang dilakukan oleh Lawsky dibuka dengan menyelidiki 12 otoritas di Eropa, AS, dan Asia sejak adanya berita dari Bloomberg yang melaporkan bahwa telah terjadi kolusi untuk memanipulasi tingkat acuan WM/Reuters di bank-bank besar dunia tersebut. Bahkan, para staff yang tidak ikut diselidiki pun terpaksa harus melakukan penilaian kembali rencana karir mereka akibat skandal yang terjadi di perusahaan mereka, yang telah menyebabkan jatuhnya pendapatan.
Menurut Kepala Eksekutif Purcell & Co di London, para trader mata uang saat ini sedang dalam posisi yang tak nyaman dan serba salah. Tekanan regulator, skandal, dan masalah reputasi pejabat semakin memanaskan suasana. Sekitar 16 trader bahkan mengambil cuti di saat adanya penyelidikan global ini.
Penyelidikan Forex Trading Di Bank-Bank Oleh FCA Inggris
Tak hanya di Amerika Serikat, FCA pun tengah gencar melakukan penyelidikan terhadap 10 bank-bank yang teregulasi regulator Inggris tersebut. Bank-bank tersebut telah menyerahkan dokumen-dokumen yang diminta oleh FCA dalam preses investigasi manipulasi suku bunga acuan forex.
Regulator ini sedang menginvestigasi sejumlah benchmark yang beroperasi di London, ungkap Martin Wheatley, CEO FCA. Dan penyelidikan forex tersebut sepertinya tidak akan dapat disimpulkan pada tahun ini tanpa mengidentifikasi bank-bank tresebut melalui investigasi.
FCA menyatakan pada bulan Oktober penyelidikan terhadap trading nilai tukar telah dibuka, bekerja sama dengn regulator AS dan Swiss dalam meninjau pasar yang bervolume $5.3 T perhari tersebut. Selama penyelidikan, trader yang terbukti bersalah telah diinvestigasi, di skors, dan bahkan dipecat.