Jane Doe
6 FEB 2014
Jakarta, Strategydesk – Data ketenagakerjaan swasta dan aktivitas sektor jasa AS yang beragam membuat dollar terjebak dalam range sempit. Pasar kini lebih mengandalkan data payroll Jumat nanti sebagai acuan pergerakan.
Data dari ADP memperlihatkan lapangan kerja sektor swasta tumbuh 175.000 selama Januari, lebih rendah dari prediksi 185.000 dan bulan sebelumnya 220.000. Sedangkan ISM mengatakan indeks non manufakturnya naik ke 54,0 di Januari dari 53 di Desember. Berdasarkan data itu, sebenarnya performa ekonomi AS tidaklah buruk. Bahkan data ADP dan ISM itu mengindikasikan cuaca dingin ekstrim yang mencekam AS selama awal tahun tidak terlalu mempengaruhi aktivitas ekonomi.
Namun semua data itu belum meyakinkan investor the Fed punya ruang untuk memangkas program pembelian obligasinya lagi bulan depan. Karena itu, pasar menunggu data payroll sebagai panduan yang lebih kuat akan prospek taper lanjutan. Situasi ini membuat dollar akhirnya berakhir hampir flat, meski sempat fluktuasi. Karena penguatan yang cukup tajam selama minggu lalu, dollar kini tertahan. Namun karena tidak ada berita negatif, dollar terjaga dari kejatuhan tajam.
Kuncinya ada di payroll, bila bagus mungkin bisa mengangkat dollar. Kalau buruk, dollar memasuki fase koreksi. Meski demikian, kalaupun terjadi penguatan, sepertinya bakal mendekati peak jangka pendek.
Indeks dollar kini berada di 81,07, setelah melemah 0,1% kemarin. Padahal indeks itu menyentuh high di 81,27 dan low 80,92. Resistance masih di 81,25, bila ditembus akan mencoba ke 81,35. Tapi perlu berhati-hati bila sudah di atas 81,50. Sedangkan support di 81,00, tapi bila sampai ditutup di bawah 80,90 maka terbentuk fase koreksi dengan target terdekat 80,70. Terhadap yen, dollar stabil di 101,43 masih bergerak di bawah resistance 101,50. Support masih di 100,80 namun tetap perlu diwaspadai kejatuhan menuju level psikologis 100. Atas franc, dollar diperdagangkan di 0,9038, mencoba tembus 0,9070. Kondisi bullish terjaga selama masih di atas MA 25.
Mengenai mata uang lain, euro konsolidasi menjelang hasil rapat reguler ECB. Rapat ini menjadi penting karena digelar di tengah kuatnya isu deflasi. Ada spekulasi ECB bakal memangkas rate-nya atau melakukan pelonggaran lain. Tapi bila tidak, euro bisa terangkat. Meski demikian, isu deflasi membatasi lajunya. Euro diperdagangkan di $1,3527, dengan resistance masih di $1,3550 dan support $1,3450. Selain ECB, BOE juga akan menggelar rapat dan ini bisa mempengaruhi sterling, yang sedang diperdagangkan di $1,6308, dengan support di $1,6230 dan resistance di $1,6350.
Rekomendasi
EUR-USD
EUR-USD
USD-JPY
GBP-USD
USD-CHF
AUD-USD
