21 FEB 2014
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe seluruhnya tergantung pada pihak asing untuk melemahkan yen yang menjadi kebijakan ekonominya.
Sementara matauang ini telah mengalami penurunan 19 persen di perdagangan luarnegeri sejak Abe memegang tampuk kekuasaan pada 26 Desember 2012, yen telah mengalami kenaikan 3.4 persen di jam perdagangan Tokyo menurut data yang di kompilasikan oleh Bloomberg.Â
Pihak asing telah memutar balikkan arah dan membeli yen sebagai safe haven pada tahun ini, menyebabkan yen naik 3 persen terhadap dolar AS sebagai pengurangan di dalam program stimulus dari dari Federal Reserve AS dan melambatnya pertumbuhan dari Cina memicu suatu eksodus dari emerging markets.
Ketergantungan terhadap investor luarnegeri menyebabkan negara dengan ekonomi nomor tiga terbesar di dunia ini rentan terhadap perubahan di dalam sentimen global. Abe dipilih dengan janji membanjiri pasar keuangan dengan uang murah untuk membuat ekspor menjadi lebih kompetitif dan mengakhiri 15 tahun deflasi yang melumpuhkan.
Kebijakan Abenomics ini telah berhasil dalam menaikkan harga konsumen dan mendorong naik harga saham, meskipun terjadinya penurunan dalam pertumbuhan ekonomi di kuartal ke empat menggaris bawahi kerapuhan dari pemulihan ekonomi Jepang.
Mereka yang menunggangi Abenomics adalah pihak-pihak asing, kata Daisuke Karakama, ekonom pasar di Tokyo di Mizuho Bank Ltd. “ Kecuali Abe bisa mempertahankan dukungan mereka, pelemahan yen dan naiknya saham tidak mungkin berlanjut terus. “
Ferli/ Senior Analyst Economic Research at Vibiz Research