Dollar pertahankan pelemahan di level terendah dalam dua pekan seiring para trader terbebani apakah data ekonomi AS yang lemah akan memacu Federal Reserve untuk mempertimbangkan pelambatan laju tapering stimulus.
Dollar Australia naik terhadap semua� mata uang pembandingnya sebelum bank sentral negara tersebut besok merilis minutes pertemuan terakhir mereka, yang mana para pembuat kebijakan mensinyalkan akan akhiri pelonggaran yang sudah berlangsung selama dua tahun. Mata uang AS tergelincir terhadap sebagian besar mata uang utama sebelum the Fed pada tanggal 19 Februari mengungkapkan minutes pertemuan terakhir mereka. Yen menguat terhadap greenback setelah sebuah laporan menunjukkan pertumbuhan ekonomi secara tak terduga melambat di kuartal terakhir.
“Ada perasaan di pasar bahwa the Fed mungkin akan perlambat laju tapering, atau bahkan di hentikan sementara,” di tengah memburuknya data ekonomi AS, kata Toshiya Yamauchi, analis senior di Ueda Harlow Ltd. di Tokyo. “Pelemahan dollar kemungkinan akan terus berlanjut.”
Dollar turun sebesar 0.1% menjadi� $1.3712 per euro pada pukul 08.15 wib, dollar memperpanjang pelemahan di level terendah dalam dua pekan, yang sudah turun sebanyak 1.5%. Dollar di perdagangkan di 101.46 yen, setelah di tutup di 101.80 pada pekan lalu. Mata uang Jepang bergerak di kisaran 139.10 per euro, �dari 139.39 pada tanggal 14 Februari. Dollar Australia menguat 0.2% menjadi 0.9049 per dollar AS.