14 FEB 2014
Ekonomi zona Euro diekspektasikan menguat pada tingkat yang sedang dalam kuartal keempat, tetapi para ekonom memperingatkan akan adanya kelemahan dan pemulihan yang tidak merata. Data Produk Domestik Bruto atau yang biasa disebut dengan GDP, pada kuartal akhir tahun 2013 akan dipublikasikan pada sore hari ini, dengan ramalan para ekonom yang menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi akan meningkat sekitar 0.2 persen dalam perhitungan kuartal ke kuartal.
"Pertumbuhan sebanyak 0.2 persen merupakan angka yang sangat kuat, namun hal itu masih sejajar dengan skenario kami yang memperkirakan sedangnya tingkat pertumbuhan dan pemulihan di Zona Eropa." tutur ekonom dari Barclays pada CNBC.
Pada kuartal ketiga, perekonomian Zona Euro tumbuh sebanyak 0.1 persen, sebagai akibat dari kemerosotan yang signifikan dari ekspansi sebanyak 0.3 persen pada triwulan kedua tahun lalu. Sayangnya, data resmi untuk kuartal keempat melaporkan adanya kelemahan dalam data produk industri. Produksi industri Zona Euro anjlok sebanyak 0.7 persen pada bulan Desember. Dan kuatnya data pada bulan November, membuat para ekonom mengekspektasikan bahwa sektor tersebut masih bisa tumbuh setidaknya 0.3 persen pada kuartal keempat secara keseluruhan.
Menurut Carsten Brzeski, ekonom senior dari ING, mengatakan bahwa di tengah optimisme para ekonom pada data perindustrian masih ada dua jenis kabar. Kabar baiknya, pemulihan masih terus berlangsung, sedangkan kabar buruknya pemulihan masih melemah. Para ekonom tersebut masih berkiblat pada pernyataan Presiden ECB, Mario Draghi, bahwa segala kemungkinan bisa saja terjadi.
Pemulihan yang lemah dan tak merata di Zona Euro merupakan fokus yang utama. Angka GDP yang akan dirilis nanti diharapkan akan dapat menjadi pertimbangan dalam hal kelanjutan neraca zona Euro. Dengan Jerman sebagai negara penyeimbangnya, diharapkan penyesuaian ekonomi apapun yang akan diambil nantinya tak akan timpang ataupun berat sebelah.
"Pertumbuhan sebanyak 0.2 persen merupakan angka yang sangat kuat, namun hal itu masih sejajar dengan skenario kami yang memperkirakan sedangnya tingkat pertumbuhan dan pemulihan di Zona Eropa." tutur ekonom dari Barclays pada CNBC.
Pada kuartal ketiga, perekonomian Zona Euro tumbuh sebanyak 0.1 persen, sebagai akibat dari kemerosotan yang signifikan dari ekspansi sebanyak 0.3 persen pada triwulan kedua tahun lalu. Sayangnya, data resmi untuk kuartal keempat melaporkan adanya kelemahan dalam data produk industri. Produksi industri Zona Euro anjlok sebanyak 0.7 persen pada bulan Desember. Dan kuatnya data pada bulan November, membuat para ekonom mengekspektasikan bahwa sektor tersebut masih bisa tumbuh setidaknya 0.3 persen pada kuartal keempat secara keseluruhan.
Menurut Carsten Brzeski, ekonom senior dari ING, mengatakan bahwa di tengah optimisme para ekonom pada data perindustrian masih ada dua jenis kabar. Kabar baiknya, pemulihan masih terus berlangsung, sedangkan kabar buruknya pemulihan masih melemah. Para ekonom tersebut masih berkiblat pada pernyataan Presiden ECB, Mario Draghi, bahwa segala kemungkinan bisa saja terjadi.
Pemulihan yang lemah dan tak merata di Zona Euro merupakan fokus yang utama. Angka GDP yang akan dirilis nanti diharapkan akan dapat menjadi pertimbangan dalam hal kelanjutan neraca zona Euro. Dengan Jerman sebagai negara penyeimbangnya, diharapkan penyesuaian ekonomi apapun yang akan diambil nantinya tak akan timpang ataupun berat sebelah.